Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUN-VIDEO.COM, CILODONG - Siang ini sejumlah warga yang tergabung dalam kelompok warga cinta Kota Depok, menyambangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok.
Bukan tanpa tujuan, maksud dan tujuan kelompok warga tersebut menyambangi Kantor DPRD adalah untuk berdialog perihal sejumlah persoalan yang ada di Kota Depok, khususnya masalah intoleransi.
Antarini Arna satu dari sejumlah anggota kelompok tersebut mengatakan, belakangan ini pihaknya banyak menemukan tanda-tanda segregasi dan intoleransi yang semakin kental di Kota Depok.
"Kami ini kelompok warga cinta depok, jadi belakangan tuh kami melihat banyak sekali penanda-penanda segregasi dan intoleransi di Kota Depok," kata Antarini di Kantor DPRD Kota Depok, Cilodong, Jumat (19/7/2019).
Antarini bahkan mengatakan, Kota Depok yang dahulu memiliki citra kota yang nyaman untuk tempat tinggal, multikuktural, kini hanya tinggal kenangan.
"Depok yang dulu citranya enak untuk jadi tempat tinggal, multikultural, ternyata belakangan ini punya citra kota yang intoleran. Jadi banyak sekali orang yg takut masuk ke Kota Depok.
Sebagai contoh, Antarini menggunakan kasus pemisahan parkir perempuan dan laki-laki disejumlah dawerah yang beberapa waktu lalu sempat viral.
"Nah kami menggunakan kasus segregasi di tempat Parkir RSUD, untuk menjadi salah satu contoh kasus agar para pemimpin Kota Depok ini aware, bahwa kalau itu dibiarkan nanti akan terjadi segregasi dimana-mana," pungkasnya.
TRIBUN-VIDEO.COM, CILODONG - Siang ini sejumlah warga yang tergabung dalam kelompok warga cinta Kota Depok, menyambangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok.
Bukan tanpa tujuan, maksud dan tujuan kelompok warga tersebut menyambangi Kantor DPRD adalah untuk berdialog perihal sejumlah persoalan yang ada di Kota Depok, khususnya masalah intoleransi.
Antarini Arna satu dari sejumlah anggota kelompok tersebut mengatakan, belakangan ini pihaknya banyak menemukan tanda-tanda segregasi dan intoleransi yang semakin kental di Kota Depok.
"Kami ini kelompok warga cinta depok, jadi belakangan tuh kami melihat banyak sekali penanda-penanda segregasi dan intoleransi di Kota Depok," kata Antarini di Kantor DPRD Kota Depok, Cilodong, Jumat (19/7/2019).
Antarini bahkan mengatakan, Kota Depok yang dahulu memiliki citra kota yang nyaman untuk tempat tinggal, multikuktural, kini hanya tinggal kenangan.
"Depok yang dulu citranya enak untuk jadi tempat tinggal, multikultural, ternyata belakangan ini punya citra kota yang intoleran. Jadi banyak sekali orang yg takut masuk ke Kota Depok.
Sebagai contoh, Antarini menggunakan kasus pemisahan parkir perempuan dan laki-laki disejumlah dawerah yang beberapa waktu lalu sempat viral.
"Nah kami menggunakan kasus segregasi di tempat Parkir RSUD, untuk menjadi salah satu contoh kasus agar para pemimpin Kota Depok ini aware, bahwa kalau itu dibiarkan nanti akan terjadi segregasi dimana-mana," pungkasnya.
Tolak Pemisahan Parkir Pria dan Wanita, Kelompok Warga Cinta Depok Sambangi Kantor DPRD camera iphone 8 plus apk | |
1 Likes | 1 Dislikes |
50 views views | 107K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 20 Jul 2019 |
No comments:
Post a Comment