Hanya Setengah Hari, Pengangkutan Sampah di Kali Bahagia Bekasi Belum Bisa Maksimal
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BABELAN - Proses pengangkutan sampah di Kali Bahagia, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi belum dapat maksimal. Puluhan personel telah dikerahkan untuk mengangkut sampah dari permukaan kali dengan cara manual.
Pengangkutan dengan cara manual ini tentu tidak sebanding dengan volume sampah yang menumpuk di permukaan kali. Dinas Lingkungan Hidup (LH) memperkirakan jumlah sampah mencapai 400 ton dengan ketebalan sekitar 50 sentimeter.
Seketaris Kelurahan Bahagia, Mawardi mengatakan, ada sebanyak 30 personel dikerahkan untuk mengangkut tumpukan sampah sepanjang kurang lebih satu kilo meter dari permukaan kali.
"Mulai hari ini penanganan tanggap darurat smapah di Kali Bahagia, sementara memang kita masih harus manual pakai tangan dan alat seadanya karena alat berat tidak memungkinkan masuk ke sini," kata Mawardi, Selasa (30/7/2019).
Dengan cara manual dan alat seadanya ini membuat proses pengangkutan belum nampak terjadi perubahan. Terlebih selain kendala sulitnya akses alat berat masuk ke lokasi tumpukan sampah, persediaan truk sampah juga jadi kendala.
Alhasil proses pembersihan hanya bisa dilakukan setengah hari dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang. Mawardi berdalih personel dan truk sampah harus kembali melayani pengangkutan sampah di wilayah perumahan serta pasar.
"Karena kita keterbatasan armada juga, kalau seharian fokus disini sampah perumah tidak bisa keangkut jadi masalah lagi nanti, tapi sementara kita pelan-pelan walaupun setengah hari pakai manual yang penting kerja aja dulu," jelas dia.
Selama setengah hari pengangkutan, sampah yang dapat terangkut hanya sebanyak dua truk. Sampah-sampah kecil yang masih dapat dijangkau, sedangkan untuk sampah yang sudah bercampur lumpur serta padat masih sulit dijangkau petugas.
"Besok tetep kita akan lakukan pengangkutan sampah lagi terus sampai kondisi agak membaik ya, tapi memang kalau sampah seperti ini harus dengan alat berat," imbuhnya.
Adapun kata dia, proses pengangkutan sampah menggunakan alat berat masih harus menunggu tindakan dari Pemerintah Daerah (Pemda). Namun yang pasti, jika ingin mengerahkan alat berat, bangunan liar yang ada di bantaran kali harus ditertibkan terlebih dahulu.
"Kalau penertiban (bangli) pasti akan dilakukan, makanya saat ini sedang dirapatkan bagaimana mekanismenya," jelas di
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BABELAN - Proses pengangkutan sampah di Kali Bahagia, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi belum dapat maksimal. Puluhan personel telah dikerahkan untuk mengangkut sampah dari permukaan kali dengan cara manual.
Pengangkutan dengan cara manual ini tentu tidak sebanding dengan volume sampah yang menumpuk di permukaan kali. Dinas Lingkungan Hidup (LH) memperkirakan jumlah sampah mencapai 400 ton dengan ketebalan sekitar 50 sentimeter.
Seketaris Kelurahan Bahagia, Mawardi mengatakan, ada sebanyak 30 personel dikerahkan untuk mengangkut tumpukan sampah sepanjang kurang lebih satu kilo meter dari permukaan kali.
"Mulai hari ini penanganan tanggap darurat smapah di Kali Bahagia, sementara memang kita masih harus manual pakai tangan dan alat seadanya karena alat berat tidak memungkinkan masuk ke sini," kata Mawardi, Selasa (30/7/2019).
Dengan cara manual dan alat seadanya ini membuat proses pengangkutan belum nampak terjadi perubahan. Terlebih selain kendala sulitnya akses alat berat masuk ke lokasi tumpukan sampah, persediaan truk sampah juga jadi kendala.
Alhasil proses pembersihan hanya bisa dilakukan setengah hari dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang. Mawardi berdalih personel dan truk sampah harus kembali melayani pengangkutan sampah di wilayah perumahan serta pasar.
"Karena kita keterbatasan armada juga, kalau seharian fokus disini sampah perumah tidak bisa keangkut jadi masalah lagi nanti, tapi sementara kita pelan-pelan walaupun setengah hari pakai manual yang penting kerja aja dulu," jelas dia.
Selama setengah hari pengangkutan, sampah yang dapat terangkut hanya sebanyak dua truk. Sampah-sampah kecil yang masih dapat dijangkau, sedangkan untuk sampah yang sudah bercampur lumpur serta padat masih sulit dijangkau petugas.
"Besok tetep kita akan lakukan pengangkutan sampah lagi terus sampai kondisi agak membaik ya, tapi memang kalau sampah seperti ini harus dengan alat berat," imbuhnya.
Adapun kata dia, proses pengangkutan sampah menggunakan alat berat masih harus menunggu tindakan dari Pemerintah Daerah (Pemda). Namun yang pasti, jika ingin mengerahkan alat berat, bangunan liar yang ada di bantaran kali harus ditertibkan terlebih dahulu.
"Kalau penertiban (bangli) pasti akan dilakukan, makanya saat ini sedang dirapatkan bagaimana mekanismenya," jelas di
Hanya Setengah Hari, Pengangkutan Sampah di Sampah Belum Bisa Maksimal camera iphone 8 plus apk | |
1 Likes | 1 Dislikes |
67 views views | 107K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 31 Jul 2019 |
No comments:
Post a Comment